Sunday 7 June 2020

Imbas Covid-19, Jalur Pendakian Gunung Kerinci Ditutup



alai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tutup jalan pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Jambi. Cara penutupan tujuan wisata alam semasa dua minggu ini dilaksanakan untuk menahan meluasnya epidemi virus corona Covid-19.


"Betul ditutup terhitung dari 17-29 Maret 2020. Untuk sementara kini tidak ada kesibukan pengunjung, baik itu pelancong nusantara serta pelancong luar negeri," kata Petinggi Humas BB-TNKS, Nurhamidi pada Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).

Jalan pendakian Gunung Kerinci yang ditutup yaitu, lewat pos pendakian R10 Kersik Tuo Kerinci atau lewat jalan di Bangun Rejo, Solok Selatan. Kecuali untuk menahan penebaran virus corona, penutupan jalan pendakian ini tindak lanjuti surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan (KLHK).

Kecuali Gunung Kerinci, semua wisata alam di cakupan teritori TNKS ditutup buat pengunjung, diantaranya wisata Danau Kaco, Danau Gunung Tujuh, Bukit Tapan, Danau Bontak, Bukit Sulap serta Bumi Perkemahan MADAPI.

Penutupan teritori wisata alam yang sejauh ini jadi jagoan tujuan di daerah barat Propinsi Jambi itu kata Nurhamidi, sudah diperhitungkan awalnya dengan memerhatikan makin meluasnya penebaran virus corona covid-19.

"Semua (penutupan ini) dilaksanakan untuk meminimalkan efek efek dengan makin meluasnya Covid-19 buat pengunjung, petugas serta warga," kata Nurhamidi.

Pascameluasnya epidemi virus ini tidak disangkal berimbas di tingkat lawatan wisata alam serta penginapan, terutamanya di Kayu Aro. Akan tetapi, faksinya belum bisa pastikan perhitungan dengan cara tepat.

Disamping itu, salah seorang praktisi wisata di Kerinci, Ferdi akui, karena epidemi corona covid-19 yang berlangsung beberapa waktu paling akhir sudah berimbas di tingkat lawatan wisata. Banyak pelancong yang menggagalkan pendakian Kerinci.

"Penangguhan ada 2 group, dan yang lain banyak gagal sebab corona serta penutupan pendakian. Ditambah lagi pelancong luar negeri, mereka benar-benar takut untuk tiba sebab virus itu," kata Ferdi.

Abu Syamsuddin, seorang pendaki asal Jepara yang berjalan ke Kerinci cuma untuk mendaki gunung paling tinggi di Sumatra pada akhirnya terjadi. Dia sukses menjejaki atap Sumatra, Selasa pagi (17/3/2020).

Pendaki yang ikhlas berjalan kaki dari pulau Jawa itu pernah trending. Abu Syamsuddin bisa disebutkan mujur. Waktu dia, sudah meraih pucuk Kerinci, baru selanjutnya surat mengenai penutupan jalan pendakian dikeluarkan faksi taman nasional.

Beberapa foto waktu dia ada di pucuk Sumatra pada ketinggian 3.805 mtr. di atas permukaan laut itu juga langsung tersebar di sosial media. Abu Syamsudin sendiri mendaki mulai Minggu (15/3/2020) serta capai pucuk 2 hari selanjutnya.

Figur pemuda yang mengawali perjalanan semenjak November 2019 dari kampungnya Jepara, Jawa Tengah, trending waktu sampai di Merangin. Video mengenai perjalannya lalu jadi pembicaraan di group sosial media pendaki.

Nampak dalam satu video trending itu, dia berjalan dengan menggotong ransel. Selanjutnya seorang ibu-ibu mendekati serta memberi tumpangan. Kebetulan si ibu itu sedang ke arah perjalanan ke Kerinci.

Pemuda ini setelah tiba di Kerinci langsung diterima golongan pendaki di Kayu Aro. Dia sempat juga diwawancarai serta jadi objek video vlog. Dalam satu interviu yang menyebar di sosial media, dia ikhlas ke Kerinci dengan berjalan kaki itu di inspirasi dari beberapa orang jaman dahulu.

"Semesta meridhoi mu gan," catat account Instagram @piknikkerinci dalam upload bersama-sama pendaki asal Jepara itu di pucuk Kerinci.